Tuesday, December 1, 2009

Kelinci oh Kelinci

Kelinci adalah hewan lucu berkuping panjang dan berbulu lembut mempunyai ras atau jenis tertentu. Ada kelinci berbulu tebal seperti kapas yang disebut dengan kelinci anggora, jika mempunyai warna bulu putih keabu-abuan merupakan jenis papilon. Kelinci Cina atau fujiloc memiliki telinga yang tidak biasa atau mengarah kebawah menutupi mata,dan masih banyak lagi jenis kelinci lainnya. Kebanyakan kita sering menjumpai kelinci yang biasa dijual dipasaran merupakan kelinci lokal. Selain sebagai hewan peliharaan, bulu kelinci dapat digunakan sebagai hiasan, dagingnya yang lembut dapat diolah menjadi sate yang enak. Daging kelinci mengandung kitotefin yang dapat meringankan penyakit asma.
Manfaat lain dari kelinci adalah air seni serta kotorannya dapat dijadikan pupuk. Air seni kelinci mengandung 3 bahan pokok yakni nitrogen, fosfor, dan protasium dalam jumlah yang tidak sedikit. Sedangkan kotoran kelinci mengandung nitrogen yang bagus digunakan sebagai pupuk bunga dan buah. Hal ini di ketahui berdasarkan penelitian Stockhlom & Environment Institute. Harga untuk sekarung pupuk kotoran hewan penyuka wortel ini Rp 6000,00 sedangkan untuk satu liter air seninya seharga Rp 10.000,00. Untuk membedakan kelinci jantan dan betina cukup gampang. Kita bedakan berdasarkan bentuk anusnya, jika terdapat tonjolan pada anus kelinci maka kelinci tersebut merupakan kelinci jantan. Untuk perkembangbiakan kelinci juga cukup mudah, kelinci betina yang telah siap kawin akan melakukan perkawinan dengan kelinci jantan. Bila telah terjadi perkawinan sebanyak dua kali pisahkan kelinci betina dengan kelinci jantan. Maka nantinya setelah sepuluh hari akan terbentuk janin dalam perut kelinci betina. Masa kehamilan kelinci sangat singkat yakni 32 hari. Dari penjabaran ini semoga pembaca tertarik untuk membudidayakan kelinci.

No comments:

Post a Comment